Jumat, 19 Februari 2010

* R E U N I * ( Cerpen )

* R E U N I *

Toko Buku Toga mas gejayan cukup ramai malam itu ketika aku tiba disana. Halaman parkirnya sudah cukup sesak di penuhi oleh kendaraan pengunjung, aku memperhatikan sekelilingku mencoba menemukan mobil nadine tetapi sepertinya belum ada. Sukurlah.., itu artinya dia belum datang. Diatas, Langit yang kupandangi sesaat menampak kan rembulan setengah yg di temani beberapa titik bintang yg cukup terang meski kadang pudar. Oh, ya.. pernah dulu suatu hari aku ber-angan-angan dapat memetik satu diantara bintang tersebut. Hahaha andai saja bisa mungkin semua orang sudah berebut untuk mendapatkannya.

Aku masuk ke tokobuku dan langsung menuju Cafe di lantai2, kupilih saja meja di pokokan dinding yg kebetulan kosong. ” Selamat malam mas, mau pesan minuman atau makanan..? ” seorang waiter cantik menyapaku dengan ramah sambil menyodorkan buku menu nya. ” eehhmm.., cappucinno latte nya satu sama pisang goreng cokelatnya 3 deh ” jawabku tanpa melihat buku menunya.

Aku lalu mengeluarkan buku ” Menikah adalah Bunuh diri ” karya Iwan Wahyudi yang beberapa waktu lalu aku dapatkan di toko buku ini juga. Tidak lama kemudian, waiter cantik tadi sudah kembali lagi dengan secangkir cappucinno panas dan pisang goreng cokelat pesananku.

Tanpa basa-basi aku langsung mengaduk cappucinno yg buihnya masih sangat segar dan menggoda, sruuuupp..aaakkkhhhh... aku menghirupnya dengan pelan terasa begitu nikmat di lidah ku. Namun ketika aku hendak mengangkat kembali gelasku untuk hirupan kedua, peratianku teralih pada sosok wanita yang baru saja muncul dari arah tangga.

Sungguh wanita yg cantik, Postur tubuhnya cukup tinggi , wajahnya yg dilapisi make up tipis tampak begitu manis dan cantik. Ramburnya yg panjang dibiarkannya tergerai, beberapa helai poninya tampak menutupi sedikit matanya.

Langkahnya begitu tegas, Berwibawa dan sangat percaya diri. Dia begitu anggun dengan Baju batik tanpa lengan yg seragam dengan rok selutututnya yg menyisakan pemandangan sepasang betis yg panjang, putih dan padat namun terlihat lembut.

” sudah lama, rik..? ” sapanya membuyarkan lamunanku yg masih menatap kosong kearahnya. Aku meletakkan kembali gelasku ke atas meja.

” eehhh..ngga kok, baru..., baru aja kok.. ” dia meletakkan tas tangannya diatas meja lalu duduk tepat dihadapanku.

” Kamu kok kayak oarang gugup gitu, emang ada apa habis lihat hantu ya ..? ” tanyanya heran memperhatikan expresi wajahku yg masih sedikit bengong.

” Ahh..., ngga, biasa aja kok, gimana khabar kamu..? ” aku mengalihkan perhatiannya.

” Aku baik-baik saja, kamu sendiri ..? ” jawabnya sambil memotong pisang goreng cokelat yg ada di atas meja dan memakannya.

” Aku juga baik, alhamdullilah. Oh, ya kamu mau minum apa..? ”

” eehhmm.., Jus jeruk aja deh ”

” Oke, Mbak..., tolong Jus jeruknya satu ya ” tidak lama kemudian, seorang waiter membawakan jus jeruk untuk nadine.

” so, bagaimana bisnismu disemarang..? ” Aku mencari topik pembicaraan.

” Alhamdulliah semua lancar, rik. Sejauh ini Masih baik-baik saja ” jawabnya setelah menghirup sedikit jus jeruknya. Aku mengangguk dan tersenyum mengekspresikan bahwa aku senang dengan jawabannya.

” Sukurlah, aku senang kamu semakin sukses, nad. ”

” ahhkk, ngga juga.. sukses dari mana ? kamu tuh yg sukses ”

” Sukses jadi Kuli maksud mu..? ”

” hahaha ” kami lalu tertawa renyah.. obrlan kami lanjutkan masih seputar pekerjaan kami masing masing.

Perempuan itu bernama Nadine. Sahabatku semasa kuliah dulu. Meskipun Kami sekarang sudah sama-sama bekerja dan mempunyai kesibukan yg berbeda, namun persahabatan kami masih terus berlanjut.

Sudah cukup lama kami tidak berkumpul seperti ini, terakhir kami bertemu sekitar 11 bulan yg lalu, hampir satu tahun. Ingin sebenarnya sering bertemu dengannya, tapi karena karir yg mengharuskan aku pindah ke kota Palembang dan nadine ke semarang, membuat kami sulit untuk bertemu. Paling kalau kami sama-sama ada Kesempatan pulang ke jogja saperti saaat ini, barulah kami bisa bertemu dan berkumpul kembali.

Soal karir, Jujur aku begitu salut dengan apa telah nadine capai saat ini. Saat ini saja dia sudah menjadi manajer disebuah salon dan fitness center terkemuka di semarang, selain itu dia juga mengepalai sebuah Wedding organizer yg cukup banyak ordernya yg tidak hanya di semarang tetapi juga di jogja bahkan di surabaya. Belum lagi bisnis mutiara atau bisnis Ruko ayahnya disemarang yg juga diasuhnya. Dengan semua yg telah dia pegang itu, laki-laki yg ingin mendekatinya sepertinya harus berfikir dua kali. ( Seperti aku misalnya ).

Sementara aku.., aku masih begini-begini saja. Masih menjadi kuli disalah satu perusahaan telekomunikasi yg katanya terbesar ketiga di negara ini tetapi masa depannya sangat tidak jelas. Tapi tak jarang, keberhasilan Nadine menjadi semangat dan motivasi yg cukup baik untuk ku lebih baik. ” Massa aku kalah sih sama Nadine.., dia kan perempuan, sementara aku laki-laki..seharusnya aku lebih bisa dari pada dia ”. Tapi nyatanya..berusaha memang tidak semudah membayangkannya .

” eehhmm...,lalu bagaimana dengan pacarmu yg sekarang .? apakah kamu sudah menentukan pilihan..? ” aku mengganti topik pembicaraan. Sebenarnya topik ini memang topik yg paling ingin aku bahas dari tadi. Sudah lama aku tidak mendengar update teakhir tentang hubungan nadine dengan laki-laki. Terakhir Yang aku tahu, Sejak putus dari Andre setahun lalu, nadine belum juga memutuskan siapa yg pantas untuk menggantikan andre.

Padahal setahuku sudah ada beberapa laki-laki hebat yg hendak meminangnya menjadi kekasih. Diantaranya adalah Rio, dia tidak lain adalah sahabat nadine sendiri sewaktu di kuliah, kakak tingkat kami di kampus. Saat ini rio berprofesi sebagai fotografer professional yg sukses, mempunyai studio foto sendiri di jakarta yg jasanya sering dipakai oleh sebuah majalah remaja terkenal untuk pemotretan.

Ada juga yg namanya mas Bimo. Seorang pengacara dan pengusaha sukses di kota Bogor. Atau yg bahkan telah mendatangi dengan dagagah berani Papa Nadine untuk meminang nadine adalah Dhika. Seorang manajer muda Bank swasta di semarang.

” hehehe..., Belum, rick ” jawabnya sambil cengengesan.

” Apa sih nad.., yg kamu pertimbangkan lagi..? mereka semua baik padamu dan mereka semua laki laki yg telah sukses dan mapan, aku yakin mereka pasti bisa membahagiakan kamu. ” nadine tersenyum.

” Masalahnya bukan disitu, rick. Ngga tau ya kenapa aku masih merasa belum begitu klik dengan mereka. Aku juga bingung sendiri, rick. ”

” ooww.., aku tahu. Kau masih menyimpan perasaanmu pada mas andre kan..?” aku mencoba menebak. Nadine diam sebentar, raut wajahnya mendadak berubah, seperti menyimpan sebuah beban.

” eehhhmm..iya rick. Ngga tau lah. Aku juga bingung sendiri ” jawabnya setelah mengaduk aduk jus jeruk dan meminumnya sedikit. Aku Cuma mengangguk, bingung harus berkomentar apa.

” Aku bodoh ya, rick. Padahal dia pernah menyakiti aku sampe segitunya. Tapi ngga tahu kenapa, aku masih saja menyanyangi dia. ”

” ya, namanya juga perasaan, nad. Tidak bisa dinilai bodoh atau pintar. Kamu terlalu mencintai dia. Kesalahan mas Andre mungkin tidak bisa mengalahkan besarnya cinta kamu padanya, itu sebabnya kamu tetap bisa mencintai dia meskipun dia sudah menyakiti kamu, nad. ”

” Mungkin, rick. Apalagi belakangan ini, dia sering menghubungi aku dan membawa aku pada kenangan-kenangan indah yg pernah kami lewati bersama, dan itu benar-benar telah membangkitkan rasa cinta yg dulu pernah ingin aku kubur.

Oh, Tuhan betapa irinya aku pada mas Andre. Begitu beruntungnya dia dicintai dengan sangat oleh wanita seperti nadine. Seandainya saja aku bisa mendapatkan cinta seperti itu.

” Aku mengerti, mungkin juga mas andre sebenarnya masih mencintai kamu, nad. Tapi kita semua tahu, bahwa mas andre sendiri sedang dalam hubungan yg serius dengan seseorang. ” nadine terlihat menarik nafas panjang.

” ya, aku tahu, rick ” jawabnya pelan sambil mengaduk aduk jus jeruknya dengan sedotan.

” maaf, nad. Aku tidak bermaksud untuk menyalahkan perasaanmu. Sah-sah saja jika kau masih mencintai mas andre dan masih mengharapkanya. Toh mas andre juga belum menikah. Tapi aku Cuma berharap, bahwa kamu telah memikirkan keputusanmu untuk menunggu dan siap dengan segala resikonya ”

” maksudmu..? ”

” maksudku, tentunya tidak ada masalah jika mas Andre bisa kembali padamu. Kau tentunya bahagia. Tapi bagaimana jika akhirnya dia tetap tidak bisa kembali..? aku harap kau sudah mempunyai rencana yg baik untuk mengatasi pilihan buruk tersebut. Tidak semua harapan kita bisa terwujud, bukan.? Aku hanya tidak mau kamu terjatuh lebih dalam. ”

” iya rick, aku tahu. Terima kasih telah mengingatkan aku. Kamu jangan khawatir aku juga sudah tidak ingin berlama-lama sendiri, aku akan segera menentukan pilihan, mudah mudahan pertengahan tahun ini aku sudah bisa memberi tahumu siapa pilihanku, apakah tetap mas Andre atau yg lainnya ” jawabnya sabil tersenyum manis.

” Bagus.., aku sungguh tidak sabar mengetahui siapa laki laki yg beruntung itu ”

” Hahahaha ” kami kembali tertawa renyah.

Setelah mengahabiskan Pisang goreng dadn minuman masing-masing. Kami memutuskan untuk pulang. Apalagi, Announcer toko buku toga mas sudah memberikan pengumuman bahwa Toko buku akan segera tutup beberapa saaat lagi.

Aku mengantar nadine keparkiran dan memasuki mobilnya hingga kendaraan itu membawanya berlalu menyusuri kota malam itu. Sebelum pulang, aku kembali menatap langit diatas, Bintang-bintang kecil itu masih ada, masih bersinar dengan terangnya. Tapi aku sudah menutup angan-anganku untuk memetiknya.

* * *

Jogja, 20 January 2010.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar