Senin, 15 Februari 2010

* Cokelat Valentine Rere ( CERPEN )

Jelang siang, cuaca di Jogja masih tampak begitu cerah dan bersahabat dengan matahari yang hangat dan awan putih yang begitu indah menghiasi langit. Namun keadaan ini biasanya tidak bertahan lama. Lewat tengah hari sedikit, kecerahan di kota jogja bisa berubah menjadi hujan lebat dan badai yg mengerikan yang membuat beberapa ruas jalanan di kota jogja lumpuh total karena terendam air yang begitu tinggi. seperti itulah yang terjadi beberapa hari belakangan ini.

Rere menaiki tangga Mall Albarukmo dengan tergesa-gesa. Di dalam sudah begitu ramai pengunjung lainnya meskipun Mall belum satu jam di buka, mungkin karena ini adalah hari minggu, sehingga banyak orang yang ingin menghabiskan waktu liburannya untuk berbelanja atau sekedar jalan-jalan cuci mata di Mall. Namun ada satu hal memang yang membuat Mall hari ini berbeda dan bertambah semarak . Yaitu nuansa warna merah dan Pink yang tersebar dimana mana di seluruh sudut dan sisi mall.

Yup, hari minggu ini memang bertepan dengan hari raya imlek dan Valentine, satu hari yang konon di dedikasikan untuk pemberian kasih sayang dan cinta. Tapi rere kemari bukan untuk mencari pernak pernik imlek, karena rere sendiri bukanlah berasal dari suku chienese. Dia kemari melainkan untuk mencari Sekotak cokelat atau sekuntum bunga mawar yang indah atau boneka cantik berwarna pink untuk menyemarakan valentine hari ini.

Buru buru dia menuju outlet cokelat yang berada di lantai 2 mall yang sudah tampak begitu sesak dengan banyaknya pengunjung yang juga ingin membeli cokelat. Sudah beberapa hari ini toko cokelat itu tidak hanya menjual cokelat saja, tetapi juga pernak pernik valentine yang lainnya. ada bunga mawar yang telah dihias dengan indah, ada boneka-boneka cantik berwana pink, Ada kartu-kartu ucapan yang penuh dengan gambar dan puisi-puisi cinta yang romantis dan masih banyak lagi.

Dengan memaksakan diri ikut berdesak-desakan, rere memperhatikan etalase toko yang penuh dengan cokelat-cokelat yang dipajang begitu indah dan lucu-lucu. Ada yang berbentuk micky dan mini mouse yang sedang berciuman atau ada juga yang bernbentuk sepasang hati yang diatasnya bsrtuliskan Love atau i love u dengan cantiknya.

” sayang aku mau yang itu ” rengek seorang gadis disebelah rere dengan manja.
” Iya, aku beliin deh buat kamu sayang ” balas seorang cowo yang merangkulnya dengan penuh perhatian. Rere melirik kearah mereka. Aakkhhh..romantis sekali mereka. Seandainya saja saat ini rere mempunyai seseoarang yang bisa dipanggil ’ sayang ’ . hahaha.. rere tertawa sendiri di dalam hatinya. Kalau di pikir-pikir, bodoh sekali apa yang dilakukannya sekarang. Disaat semua wanita menunggu pemberian cokelat valentine dari orang yang mereka kasihi, dia malah mencari makanan itu untuk dirinya sendiri. Rere memang tidak mempunyai kekasih saat ini, tapi dengan sekotak cokelat yang akan dibwanya pulang siang ini. Setidaknya dia bisa bercerita pada Deby, Ayu, Shinta dan teman teman kost yang lain bahwa siang ini dia baru saja bertemu dengan someone special yang memberinya sekotak cokelat dan sebuah boneka cantik sebagai tanda cinta di hari kasih sayang ini. Dengan begitu, Teman2 kost nya tidak akan mencibirnya dan dia tidak perlu merasa malu karena cuma dirinya yang ternyata tidak mendapatkan kado dan cokelat di hari valentine ini.

Mata rere terhenti pada setumpukan cokelat warna-marni dengan bentuk yang beraneka macam seperti bola, bunga, telur, atau yang paling banyak adalah yang berbentuk hati. Cokelat tersebut di kemas dengan kotak berbentuk hati berwana pink yang sangat menarik.
” Mbak, yang itu berapa ” tanya rere pada seorang pramuniaga toko tersebut .
” Seratus ribu rupiah mbak ” jawab pramuniaga tersebut. Rere diam sejenak. Mahal sekali, pikirnya dalam hati. Di hari valentine seperti ini, harga cokelat memang melonjak tinggi. Padahal di ahri biasa cokelat seperti itu biasanya bisa di dapat dengan harga setengah nya. Yang lebih parah lagi adalah harga bunga mawar. yang biasanya di jual dengan harga sepuluh ribu pertangkai nya, hari ini harus merogoh kocek sebanyak empat puluh ribu untuk mendapatkannya.

” yawdah deh mbak, saya ambil satu ya ” putus rere akhirnya. Dengan harga yang semahal itu, rere mengurungkan niatnya untuk membeli bunga atau boneka.

Sekotak cokelat sudah didapatkan rere meskipun dia gagal mendapatkan bunga dan boneka. Tapi dia merasa sudah cukup siap untuk merangkai dongeng valentine kepada teman-teman kostnya nanti. Rere keluar melalui pintu samping Mall, kakinya terasa cukup pegal dan sepertinya perlu diluruskan sejenak. Maka dipilihnya salah satu bangku beton yang menghadap air mancur sebagai singgahsana peristirahatannya, diatas.., awan sudah mulai menghitam dan mendung perlahan menguasai seisi langit.

Rere mengeluarkan sebotol air mineral yang tadi dibawanya dari kost untuk mengobati dahaga yang menggerogoti tenggorokannya. Diseberang sana sekumpulan anak-anak kecil tampak berlari, berteriak.., tertawa dengan bahagia dan lepas. Rere tersenyum memperhatikan kebahagiaan mereka, mengingatkannya pada masa kanak-kanaknya yang bahagia. Tapi anak-anak ini berbeda, mereka bukan anak-anak biasa karena beberapa diantara mereka memegang gitar kecil. Baju baju mereka pun begitu lusuh dan tidak ada salah satupun diantara mereka yang memakai alas kaki.

” Aku istirahat dulu yaaa... capekk ” ujar gadis kecil salah satu dari mereka dengan setengah berteriak kepada teman-teman yang lainnya. dia lalu berlari kearah rere dan duduk di sebelah rere. Dengan nafas yang terengah-engah gadis kecil itu memperhatikan botol air mineral yang ada di genggaman rere. Rere mengerti maksud gadis kecil itu.

” mau minum..? ” tawar rere sambil menyodorkan botol minuman yang masih setengah itu kepada gadis kecil itu. tanpa mengiyakan, gadis kecil itu langsung menyambut botol minuman itu dan mereguk habis air di dalamnya. Rere tersenyum sendiri melihat tingkah gadis kecil ini.

” Nama kamu siapa..? ” tanya rere .
” Namaku Nunung, umurku 7 tahun , nama mbak siapa..? ” jawab gadis kecil itu dengan tampang polosnya.
” oohh.., nunung. Nama mbak Rere ”
” mbak rere, makasih air minumnya ” ujar nunung kemudian.
” Ngga apa apa . Nunung ngapain disini ..? ” ujar rere kemudian
” habis ngamen di bus sama temen-temen truss kecapean istirahat dulu disini ” jawab nunung. Ooww rupanya mereka adalah pengamen kecil. Pantas saja mereka membawa gitar kecil. Baju-baju mereka yang lusuh dan kumal karena asap dari bus atau kulit nunung yang hitam karena sengatan matahari jalanan di siang hari.
” kok kamu ngamen, memang orang tua kamu dimana...? ” tanya rere penasaran.
” Bapak sudah meninggal, kalo ibu jualan gado-gado dirumah ” jawab nunung sambil menyeka keringat yang menetes di keningnya.
” kamu ngga sekolah ”
” engga ” nunung menggelengkan kepala.

Rere terdiam sejenak. Tiba- tiba dia merasa sangat iba dengan nunung dan teman-temannya. Diusia yang masih terlalu kecil, mereka sudah memeras keringat, membanting tulang demi menyambung nafas hari ini. Bahkan untuk bermainpun, mereka mengorbankan waktu istirahat mereka. Sementara rere, masa kecilnya beitu indah dan bahagia.., semua mainan lengkap tanpa kurang satu pun. Rere tinggal sebut mainan apa yang dia inginkan dan papa pasti akan langsung menyediakannya.

Jika nunung dan kawan-kawannya tidak dapat menamatkan SD. Rere bahkan bisa kuliah sampai saekarang. Tidak perlu bekerja keras seperti nunung, Rere tinggal telfon dan bilang pada papa berapa uang yang iya butuhkan bulan ini , dan dalam waktu singkat rekening rere sudah terisi uang dengan nominal yang diminta.

” eehhmm.., memangnya kalo ngamen, dalam sehari nunung bisa dapat uang berapa...? ”
” kadang sepuluh ribu, kadang dua puluh ribu kadang lima ribu ” jawab nunung sambil mengembangkan kelima jari tangan kanannya kearah rere.

Rere terenyuh.., begitu sulitnya untuk mendaptkan uang. Bahkan untuk mendapatkan dua puluh ribu saja butuh waktu seharian buatnya, sementara rere baru saja menghabiskan uang seratus ribu dalam sekejap. Sungguh ironis.

” eh.., mbak ada cokelat loh.., kalian mau ngga ...? ” Tiba-tiba saja terbesit pikiran itu di otak rere. Membagikan cokelat valentinenya kepada nunung dan teman-temanya.

” MAUUUUUU...!!!! ” teriak Nunung dengan bahagianya ” eeehhhh..., Kesiniiiiii....!!! ada Cokelattt...!!!! ” dalam beberapa detik, ketiga teman nunung sudah mengelilingi rere.

Rere lalu mengeluarkan kotak cokelat yang baru saja dibelinya.

” aku dua..!!! aku juga..!!! aku duluan donkk...!!! ” rebut anak-anak begitu kotak cokelat tersebut dibuka.

” eeeiiit...eeiiittt..ngga boleh rebutan..!! semua pasti dapet oke...? ” rere menengahi anak anak tersebut lalu membagi rata cokelat tersebut kepada mereka.

” terima kasih mbak rere ” ucap nunung bahagia ” terima kasih mbak rere....!!!, terima kasih mbak rere....!! terima kasih mbak Rere...!! ” sambung teman-temanya mengikuti.

Rere tersenyumm.., dia begitu bahagia melihat nunung dan teman-temannya mengunyah cokelat dengan nikmatnya.

Oh, Tuhan.., benarkah hari ini adalah hari kasih sayang bagi dunia...? lalu dimana kasih sayang untuk anak-anak ini...? adakah di hari ini mereka akan mendapatkan bunga...? mendapakatkan kecupan tulus di kening dari orang-orang yang peduli pada mereka..? adakah hari ini mereka mendapatkan cokelat ...? atau adakah hari ini mereka mendapatkan selembar amplop Angpaw sebagai pengganti pengahasilan mereka hari ini..? ataukah hari kasih sayang ini hanya untuk mereka yang berpasangan dan memadu kasih...? . tanya rere dalam hati..

Rintik-rintik hujan mulai menetes di taman mall Ambarukmo plaza. dengan langit yang telah berubah menjadi gelap tertutup awan hitam, sepertinya hujan akan sngat lebat seperti kemarin. Tak lama lagi jalanan tepat di depan Mall ini akan macet karena tergenang air tinggi.

” Udah mau hujan.., mbak rere pulang dulu ya.. ” rere memutuskan untuk segera pulang. ” eehhmm.., ini untuk kalian beli minuman ” sambung rere sambil memberi selembar uang lima puluh ribuan kepada nunung ”

” HOREEEEEEE....!!!!! ” anak-anak berteriak serempak.

Rere memanggil taksi dan berlalu meninggalkan nunung dan teman-temannya. Dia bersiap menerima cibiran dari teman2 kostnya nanti karena tidak da cokelat yang bisa di bagikan di kost seperti teman temannya yang lainnya.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * ** * *

DjoGja, 14 Feb 201o

Best Regards
Funky Tri Doretta
* Percayalah dengan Musibah Hati akan Tergerak untuk Berdoa *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar